DUNIA AKADEMIK: Teori Media Baru

Pada tahun 1990, Mark Poster meluncurkan buku besarnya. The Second Media Age, yang menandai periode baru dimana teknologi interakif dan komunikasi jariangan khususnya dunia maya akan mengubah masyarakat. Gagasan tentang era media kedua yang sebenarnya telah dikembangkan sejak tahun 1980-an hingga saat ini menandai perubahan yang sangat penting dalam teori media. Bagi seseorang, hal ini melonggarkan konsep “media” dari komunikasi “massa” hinggaberbagai media berkisar dari jangkauan yang sangat luas hingga yang pribadi. Kedua, konsep tersebut menarik perhatian kita pada bentuk-bentuk penggunaan media baru yang dapat berkisar dari informasi individu dan kepemilikan pengetahuan hingga interaksi. Ketiga, tesis tentang era media kedua membawa teori media dan kesamaran yang relatif pada tahun 1960-an pada popularitas yang baru pada tahun 1990-an dan seterusnya. Era media yang pertama digambarkan oleh (1) sentralisasi produksi (satu menjadi banyak); (2) komunikasi satu arah; (3) kendali situasi, untuk sebagian besar; (4) reproduksi stratifikasi sosial dan perbedaan melalui media; (5) audiens massa yang terpecah dan; (6) pembentukan kesadaran sosial Era kedua, sebaliknya, dapat digambarkan sebagai : (1) desentralisasi; (2) dua arah; (3) diluar kendali situasi; (4) demokratisasi; (5) mengangkat kesadaran individu dan (6) orientasi individu. Mungkin ada dua pandangan dominan tentang perbedaan antara era pertama dengan penekanannya penyiaran dan era media kedua, dengan penekanannya pada jariangan. Kedua pandangan tersebut adalah pendekatan interaksi sosial (social interaction) dan integrasi sosial (social intergration). Pendekatan interaksi sosial membedakan media menurut seberapa dekat media dengan model interaksi tatap muka. Bentuk media penyiaran lebih lama dikatakan lebih menekankan pada penyebaran informasi yang mengurangi peluang adanya interaksi. Media tersebut dianggap sebagai mediasi realitas bagi konsumen. Sebaliknya, media baru lebih interaktif dan menciptakan sebuah pemahaman baru tentang komunikasi pribadi. Pierre Levy yang menulis buku terkenal “cyberculture” memandang world wide wibe sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis, yang memungkinkan manusia mengembangkan orientasi pengetahuan yang baru dan juga telibat dalam dunia demokrasi tentang pembagian mutual dan pemberian kuasa yag lebih interaktif dan berdasarkan pada masyarakat. Cara kedua yang membedakan media adalah dengan intergrasi sosial. Pendekatan ini menggambarkan media bukan dalam bentuk informasi, interaksi atau penyebarannya, tetapi dalam bentuk ritual atau bagaimana manusia menggunakan media sebagai cara menciptakan masyarakat. Media bukan hanya sebuah instrumen informasi atau cara untuk mencapai ketertarikan diri, tetapi menyatukan kita dalam beberapa bentuk masyarakat dan memberi kata saling memiliki. Littlejohn, stephen W and Karen A. Fross. 2009. Teori Komunikasi (Theoris of Communication). Penerbit Salemba Humanika. Hal. 413.

No comments:

Post a Comment